Wisata di Siak

Wisata di Siak; Jika Anda punya rencana liburan ke Siak, Kabupaten yang terletak di Provinsi Riau ini menawarkan cukup banyak wisata pilihan untuk Anda dikunjungi. Selama ini Siak terkenal sebagai kabupaten penghasil minyak sawit dan minyak bumi, namun ternyata Provinsi ini juga memiliki banyak tempat-tempat wisata yang bernuansa alam, Sejarah, Religi maupun Kuliener yang tak kalah dengan wisata bandung, Jogja ataupun kota besar lainnya.

1. Istana Siak Sri Inderapura  
istana siak
Istana Siak Sri Inderapura atau Istana Asserayah Hasyimiah[1] atau Istana Matahari Timur merupakan kediaman resmi Sultan Siak yang mulai dibangun pada tahun 1889, yaitu pada masa pemerintahan Sultan Syarif Hasyim. Istana ini merupakan peninggalan Kesultanan Siak Sri Inderapura yang selesai dibangun pada tahun 1893. Kini istana ini masuk wilayah administrasi pemerintahan Kabupaten Siak.

Kompleks istana ini memiliki luas sekitar 32.000 meter persegi yang terdiri dari 4 istana yaitu Istana Siak, Istana Lima, Istana Padjang, dan Istana Baroe. Istana Siak sendiri memiliki luas 1.000 meter persegi.

Istana Siak memiliki arsitektur bercorak Melayu, Arab, dan Eropa. Bangunannya terdiri dari dua lantai. Lantai bawah dibagi menjadi enam ruangan sidang: Ruang tunggu para tamu, ruang tamu kehormatan, ruang tamu laki-laki, ruang tamu untuk perempuan, satu ruangan di samping kanan adalah ruang sidang kerajaan, juga digunakan untuk ruang pesta. Lantai atas terbagi menjadi sembilan ruangan, berfungsi untuk istirahat Sultan serta para tamu istana. Di puncak bangunan terdapat enam patung burung elang sebagai lambang keberanian Istana. Sementara pada halaman istana masih dapat dilihat delapan meriam menyebar ke berbagai sisi-sisi halaman istana, kemudian di sebelah kiri belakang istana terdapat bangunan kecil yang dahulunya digunakan sebagai penjara sementara.
Lokasi: Jalan Sultan Syarif Kasim, Kp. Dalam, Kota Siak, Kabupaten Siak, Riau

2. Kapal Kato
kapal kato
Kapal Kato Kesultanan Siak merupakan sebuah kapal besi dengan bahan bakar batu bara yang dimiliki oleh Sultan Siak.
Kapal ini selalu dinaikinya pada saat-saat berkunjung ke daerah-daerah kekuasaannya, atau saat Sultan Siak melakukan kunjungan kerja ke daerah bawahannya, atau pun juga sekedar untuk berpesiar.
Kapal Kato ini berukuran panjang 12 m dengan berat 15 ton. Monumen Kapal Kato ini terletak di pinggir Sungai Siak merupakan sosok monumen bersejarah yang dapat dikenang untuk generasi mendatang.
Mulanya kapal ini diletakkan di samping Pentas Siak Bermadah dan lalu kemudian saat ini dipindahkan ke Kompleks Istana Siak sejak tahun 2009.

Pemindahan ini melalui ijin Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Batusangkar yang berada di Batusangkar - Sumatera Barat, karena wilayah Riau masih berada dalam kelolaan BP3 Batusangkar.
Setelah dipindahkan ke tempat yang baru, Kapal Kato ini lebih terawat dan indah. Didampingi dengan 2 buah pohon manggis yang rimbun semakin menambah suasana indah dan tenteram. Kapal ini mirip dengan kapal jenis "tugboat" jaman sekarang yang selalu berseliweran melayari Sungai Siak.
Demikian sekiranya informasi yang dapat saya bagi kiranya berguna bagi kita semua, semoga tetap terjaga lestari sebagai warisan leluhur.
Lokasi: Jalan Sultan Syarif Kasim, Kp. Dalam, Kota Siak, Kabupaten Siak, Riau

3. Masjid Sultan Syarif Hasyim
masjid sultan syarif hasyim siak
Masjid Sultan Syarif Hasyim merupakan sebuah masjid yang terletak di Kabupaten Siak, Indonesia. Lima kubah besar yang didominasi warna baru dipadu kuning terlihat sangat mencolok. Model kubah tersebut banyak dipakai oleh masjid-masjid besar di Provinsi Riau. Terdapat juga nmenara di salah satu sudut pintu masuk area masjid.

Pintu tersebut pun cukup unik karena langsung terhubung dengan selasar yang mengelilingi masjid membentuk garis persegi panjang dan menjadi akses masuk masjid. Di tengah selasar terdapat pekarangan masjid.
Lokasi: JL. Kompleks Islamic Center Madinatul Ulum, Kampong Rempak Siak, Kp. Rempak, Siak, Kabupaten Siak, Riau

4. Taman Tengku Mahratu
taman tengku maharatu

Taman Tengku Mahratu, nama ini didedikasikan kepada permaisuri kedua Sultan Syarif Hasyim. Beliau telah berjasa mendirikan istana limas yakni Asrama putri bagi anak yatim piatu untuk bersekolah di latifah school, sebagai guru yang mengajarkan tata cara memasak, pelayan istana kerajaan serta beliau mendirikan juga sekolah Madrasyahtul Nisa' dan Taman Kanak- Kanak. Taman ini terbentang seluas 1.827 M2, lokasinya sangat mudah dikunjungi yakni di sekitar objek wisata Masjid Syahabuddin, Makam Koto Tinggi dan Makam Sultan Syarif Kasim II  di Kota Siak. Panataan taman ini menambah keindahan suasana kota istana dan sebagai penyejuk di jantung kota Istana.

Taman Tengku Mahratu dari udara
Selain kita menikmati berbagai objek wisata sejarah disekitar taman Tengku Mahratu ini, para pengunjung juga dimanjakan dengan beberapa tempat peristirahatan seperti kursi taman yang disediakan dibawah pepohonan hijau untuk bersantai dan melepasa lelah. Bagi orang tua yang membawa anaknya juga bisa menikmati berbagai permainan seperti Mobil Mobilan, Sepeda Motor Mini, Becak Mini, dan Dunia Balon dan Lain Sebagainya. Dan tidak kalah menariknya loh, pada malam harinya kita bisa menyaksikan atraksi air mancur zapin menari yang berada di sekitar taman tengku mahratu ini. 

Suasana Di Tepian Sungai Siak, Taman Tengku Maharatu
Taman air mancur ini berdiri di kawasan Taman Tengku Mahratu, persis di tepian Sungai Siak. Tepatnya di Jalan Sultan Ismail, tak jauh dari Istana Siak. Taman air mancur ini memiliki kolam yang cukup besar. Ukurannya lebih kurang 30 x 5 meter. Belasan pipa tempat pancuran air berdiri memenuhi kolam. Bila malam, air mancur ini sangat indah. Tata cahayanya begitu menarik dengan lampu warna-warni. Air terlihat seakan menari dengan mengikuti irama lagu Zapin Berjoget maupun Mozart yang diputar.
Lokasi: Air Mancur yang berada di Taman Tengku Mahratu, persis di tepian Sungai Siak, Siak

5. Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah  
jembatan tengku agung sultan latifah

Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah, dikenal juga dengan nama Jembatan Siak[4], adalah sebuah jembatan yang terletak di kota Siak Sri Indrapura, Kabupaten Siak, Provinsi Riau, Indonesia. Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah yang membentang di atas Sungai Siak ini merupakan urat nadi perkembangan Kabupaten Siak dan kota Siak Sri Indrapura yang memiliki dua sisi daratan, yakni sisi Utara di Kecamatan Siak, dengan ikon sejarah Istana Asserayah Hasyimiyah (yang juga dikenal dengan nama Istana Siak Sri Indrapura), dan sisi Selatan di Kecamatan Mempura dengan ikon sejarah berupa benteng dan tangsi Belanda di Desa Benteng Hulu dan Desa Benteng Hilir.[5]

Jembatan ini juga menjadi penghubung antara lokasi Kantor Bupati Siak di Desa Benteng Hulu di Kecamatan Mempura dengan lokasi Gedung DPRD Kabupaten Siak di Desa Rawang Air Putih di Kecamatan Siak yang dipisahkan oleh Sungai Siak.[1] Selain itu, jembatan ini dibangun dengan tujuan memperlancar arus transportasi antara Kabupaten Siak dengan Kota Pekanbaru sehingga terdapat jalur alternatif melalui darat di samping melalui sungai.

Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah telah menjadi salah satu ikon dan objek wisata andalan Kabupaten Siak sejak diresmikan pada tanggal 11 Agustus 2007 oleh Presiden Republik Indonesia saat itu, Susilo Bambang Yudhoyono.[3]
Lokasi: Kota Siak, Sungai Mempura, Mempura, Kabupaten Siak, Riau

6. Jembatan Teluk Mesjid (Sultan Abdul Jalil Rahmand Syah)
jembatan teluk mesjid

Jembatan di antara Kampung Sungai Tengah, Sabak Auh dan Kampung Teluk Masjdi, Sungai Apit dengan nama Sultan Abdul Djalil Rachmand Syah yang di resmikan 14 Desembar 2012 oleh  mantan Gubri Rusli Zainal.

Jembatan terpanjang ini, dengan panjang 1.650 meter, lebar 9 meter memiliki bentang panjang berkontruksi rangka baja pelengkung dengan  anggaran Rp359 miliar, 70 persen APBD Riau dan 30 persen Pemkab Siak.
Jembatan ini menjadi jalur transportasi sepanjang pantai timur Riau, menghubungkan antara  Siak-Pakning, yang awalnya sepi, namun menjelang sore ramai dipenuhi masyarakat.

Hal tersebut banyak dimanfaatkan warga duduk santai di atas jembatan bersama keluarga. Pemandangan dari atas jembatan menjadi favorit warga yang berkunjung disana.

"Kami lebih suka ngumpul diatas sambil melihat indahnya alam di sekitar Sungai Siak dan perkebunan sawit serta hutan,"

Terimakasih telah membaca artikel kami tentang Wisata di Siak terimakasih.

Komentar